Reportase 28 Oktober 2011

28 Oktober memperingati Hari Sumpah Pemuda; "Bebahagialah orang-orang yang sudah tidak muda lagi, karena tidak disumpahin wkwkwkwk...". begitulah sms iseng yang masuk di HP saya hari itu.

Hujan yang mengguyur Kota Bandung sejak sore membuat warganya males beraktivitas keluar rumah. Terlihat dari carengcangnya Flintstoners yang datang malam kemaren. Padahal saya sudah berusaha menerobos hujan demi mengurus kalian semua wkwkwk... (www.lebay.com).

Saya tiba di lapang 5 menit menjelang jarum jam menyentuh angka 7 malam. Tapi lapangan B dan C masih gelap tanpa penghuni. Sementara di Lapang A dan D nampak orang-orang lagi seru menikmati permainan mereka. Tunggu punya tunggu, tapi yang muncul ternyata warga senior Lapang C, yaitu Om Herman. Setelah beberapa lama saya  ngobrol dengan Om Herman, dengan topik; kematian Khadafi, korupsi, dan tanda-tanda akhir zaman. Kami pun melakukan pemanasa tetepakan, karena di lapang C dia juga sebagai pemain yang  datang paling awal.

Setelah cape plus ngos-ngosan gara-gara tepak-tepok, barulah Lukas dan Jefri muncul. Tanpa membuang waktu permainan pun bisa dimulai.

Bersama mulai redanya hujan berdatanganlah Flintstoners lainnya. Bendy datang waktu partai pertama hampir dimulai. Lalu Ivan datang dengan langkah semangat disusul dengan kemunculan Aan dan Mario. Kemudian Rahmat datang beberapa menit kemudian. Wandi tiba di lapang menjelang partai ke-2 dimulai, dan dengan sigap dia langsung jadi wasit permainan partai ke-2 itu he he he...

Dan selalu always, tidak pernah never he he he... Jun datang tepat pukul 22:00 WIB, tetap setia sebagai pemain shift malam wkwkwk... Btw, Tung Chai datang sekitar pukul 22:30. Tapi tidak dengan maksud menumbangkan rekor Jun yang selalu datang paling malam, dia datang tidak untuk main badminton tapi ada keperluan lain.

Berikut ini intisari dari hasil permainan Jumat tanggal 28 Oktober 2011;


1.  Eri & Jefri
         VS
     Lukas & Pak Herman  ---> dimenangkan oleh   Lukas & Pak Herman 22:30
    Catatan: Permainan sempet terganggu karena Wewey anaknya Jefri pengen buang air
    besar he he he...
    Jadi sementara ada pergantian pemain; Jefri diganti oleh Bendy untuk beberapa saat.


2.  Mario & Aan
         VS
     Bendy & Ivan ---> dimenangkan oleh Bendy & Ivan dengan skor 25:30


3.  Eri & Lukas
         VS
     Jefri & Wandi ---> dimenangkan oleh Jefri & Wandi  dengan skor 22:30
   

4.  Bendy & Ivan
         VS
     Rahmat & Aan---> dimenangkan oleh Bendy & Ivan dengan skor 15:5 & 15:10


5.  Mario & Eri
         VS
     Wandi & Rahmat/Jun ---> dimenangkan oleh Mario & Eri dengan skor 30:23
     Catatan: Rahmat mengundurkan diri dan di set ke-2 digantikan oleh Jun.


6.  Eri & Wandi
         VS
     Mario & Aan ---> dimenangkan oleh Mario & Aan dengan skor 15:2 & 15:2


7.  Rahmat & Ivan
         VS
     Jun & Bendy ---> Berakhir dengan skor 15:7, 9:15 & 10:10
     Catatan: permainan berimbang, dan masih seru tapi terpaksa dihentikan karena waktu habis.


Permainan selesai, saatnya Saya, Jun, Rahmat dan Nita untuk berwisata kuliner tengah malam. Atas saran dari Tung Chai, kami menjajal Mie Alpino, yang mangkal di depan Duti Jl. Gardujati, Bandung. Menurut saya, rasa Mie Alpino sebenernya sih ga istimewa-istimewa banget, malah cenderung terlalu berminyak, sehingga saya sedikit kurang berselera untuk menyeruput kuahnya. Mie Yamien per porsi  dibanderol Rp 18.000,- menurut saya sih kemahalan, not worthed untuk rasa seperti itu he he he... kesimpulan; Mie Alpino hanya dapat nilai LUMAYAN dari saya... Trus, pelayanannya kok lama banget ya? padahal tidak lagi ramai pengunjung. O ya selain menyantap Mie Bakso Alpino kami juga ikut icip-icip Masakan ceker ayam punya Rahmat dan Nita yang mereka pesan dari Duti wkwkwk...

Malam semakin larut, kami berempat baru bubar waktu jam hampir menunjukkan pukul 01:00 pagi...
 
Share on Facebook

0 komentar:

Posting Komentar