Setelah 2 minggu berturut-turut merasakan lapangan dibajak oleh orang lain, Kami jadi lebih waspada dengan datang lebih awal. Tapi rupanya orang-orang itu adalah tipe orang yang sangat 'lempeng' alias tidak merasa bersalah sudah menggunakan hak orang lain. Waktu saya dan Jefri sudah memakai sepatu dan siap melakukan pemanasan. Eh, 4 orang dari mereka memasuki lapangan dengan maksud tentu saja main di lapangan yang sudah disewa oleh Flintstoners. Melihat gelagat itu, Jefri langsung menghampiri orang yang paling tua (tapi masih pendek hihihi...) yang ada di dalam lapangan B. Kemudian Jefri menegaskan; " Bapak, cuma tetepakan aja kan? karena lapangan mau kami pakai". Singkat tapi lugas!! he he he... Kemudian saya dan Jefri masuk ke lapang B, untuk melakukan pemanasan. Padahal mah tujuannya mengusir mereka secara halus he he he...
Bendy yang sudah 6 minggu tidak muncul, Jumat kemarin tampak lagi. Dia datang sekitar pukul 20:00 WIB. Rahmat, Wandi, dan Ivan datang hampir bersamaan sekitar pukul 20:30 WIB. Dan kemarin Jun datang 10 sebelum jarum jam menunjukkan waktu pukul 22:00 WIB. O ya, Jumat kemarin lapang kita diramaikan oleh pemain-pemain baru yaitu Noval dan Fredy.
Berikut adalah review permainan selengkapnya;
1. Eri & Jefri
VS
Lukas & Ivan (C) ---> dimenangkan oleh Lukas & Ivan (C) dengan skor 12:15 & 11:15
2. Eri & Ivan (C)
VS
Jefri & Erik (C) ---> dimenangkan oleh Eri & Ivan (C) dengan skor 30:16
3. Eri & Bendy
VS
Lukas & Fredy/Jefri ---> Permainan tidak tuntas, dengan skor 15:4 & 4:15
4. Rahmat & Wandi
VS
Ivan (C) & Noval ---> dimenangkan oleh Rahmat & Wandi dengan skor 15:7 & 15:3
5. Bendy & Rahmat
VS
Ivan & Wandi ---> dimenangkan oleh Bendy & Rahmat dengan skor 30:15
6. Eri & Jefri
VS
Lukas & Ivan (C) ---> dimenangkan oleh Lukas & Ivan (C) dengan skor 4:15 & 12:15
7. Ivan & Jun
VS
Rahmat & Bendy ---> dimenangkan oleh Rahmat & Bendy dengan skor 27:30
8. Wandi & Widodo (A)
VS
Jun & pemain (A) ---> dimenangkan oleh Jun & pemain (A) dengan skor 17:30
Setelah 8 partai permainan tuntas; saya, Rahmat dan Nita sepakat untuk makan kupat tahu di Pagarsih. Tapi waktu tiba di TKP nampak tukang kupat tahu lagi dikerubuti penggemarnya alias lagi marema. Pembeli memenuhi semua kursi yang tersedia, bahkan masih banyak yang berdiri menunggu giliran duduk. Melihat suasana ramai itu, lalu kami memutuskan untuk makan bubur di depan Hotel Astic aja , yang lokasinya dekat dari situ. Apa mau dikata ternyata buburnya sudah habis pemirsa...
Di seberang tukang bubur nampak tukang nasi goreng, dan kami pun menghampiri tukang nasi goreng, yang saat itu lagi beres-beres mau pulang. Tapi dengan ramahnya mereka masih mau melayani dan mempersilahkan kami duduk. Saya pesan sepiring nasi goreng telor + baso, sementara Rahmat dan Nita hanya memesan 1 piring untuk berdua. Waktu ngobrol, saya sudah mulai curiga, kok si pedagang berasa SKSD (sok kenal sok dekat) dan ramahnya dibuat-buat ya?. Dan baru tahu endingnya ternyata sepiring nasgor milik saya dibanderol Rp 14.000,- dan sepiring nasgor milik Rahmat & Nita disodok dengan harga Rp 17.500,-.
Wah wah... baru ngalamin makan nasi goreng kelas roda pinggir jalan, yang rasanya'biasa banget' dengan harga segitu. Kalo belinya di Cibadak sih wajar-wajar saja, coz nasgornya istimewa. Kesimpulannya; nasi goreng (patut) itu asa teu kudu!!! ha ha ha... Trus, kami bertekad, lain kali kalo mau beli makanan di tempat yang baru, aturan pertama dan utama adalah: TANYA HARGANYA DULU!!!
Demikian reportase kali ini. Salam Olahraga!!!
0 komentar:
Posting Komentar