Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!
Flintstoners...
Baru saja kita merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia, atau bahasa kerennya Independence Day. 66 tahun sudah republik ini berdiri, dengan banyak kisah dan sejarah yang telah dilaluinya. Sebagai bangsa yang besar tentu saja kita tidak boleh melupakan sejarah.
Sang Merah Putih |
Pada zaman penjajahan, perkumpulan-perkumpulan bulutangkis di Indonesia itu sebenarnya sudah ada, namun organisasi-organisasi itu hanya bergerak secara sendiri-sendiri. Sifatnya pun hanya sebagai perkumpulan amatir dikalangan penggemar bulutangkis kala itu.
Wilayah Indonesia yang begitu luas, memang jadi kendala utama untuk mempersatukan perkumpulan-perkumpulan itu menjadi satu organisasi yang solid. sebagai langkah awal adalah diselenggarakannya pertemuan para tokoh perbulutangkisan dalam satu kongres. Waktu itu berkomunikasi ke seluruh pelosok Indonesia masih sulit dilakukan. Maka yang pertama-tama digerakkan adalah perkumpulan-perkumpulan bulutangkis yang ada di pulau Jawa saja. Itupun baru bisa dilakukan setelah berdirinya PORI ( Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia ).
Kepeloporan yang dilakukan oleh Sudirman dan kawan-kawan, dengan membuat surat edaran yang intinya mengajak untuk mendirikan PBSI membuahkan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.
Btw, Siapa yang dimaksud dengan Sudirman? yang namanya kini dijadikan nama piala kejuaraan bulutangkis internasional untuk nomor beregu campuran. Apakah dia itu Sang Pahlawan Besar, Jend. Soedirman? bukan sodara-sodara!!! Ternyata tokoh itu adalah: Dick Sudirman (29 April 1922- 10 Juni 1986). Beliau adalah perintis Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan menjadi ketua PBSI selama 22 tahun (1952-1963 dan 1967-1981). Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden IBF pada tahun 1975.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah/propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya/kabupaten.
Lambang PBSI |
Arti dari lambang PBSI, adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai arti, antara lain :
- Kuning : Simbul kejayaan
- Hijau : Kesejahteraan dan kemakmuran
- Hitam : Kesetiaan dan kekal
- Merah : Keberanian
- Putih : Kejujuran
2. Gambar Kapas : Berjumlah 17 biji yaitu melambangkan angka keramat ( hari proklamasi ).
3. Gambar Shuttlecock : Dengan delapan bulu, melambangkan 8 ( agustus )
4. Huruf PBSI : terdiri dari 4 dihubungkan dengan gambar ½ lingkaran sebanyak 5 biji berwarna merah dibawah shuttlecock, melambangkan tahun 1945.
5. Gambar Padi : sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya PBSI yaitu tahun tanggal 5 Mei 1951.
6. Gambar Perisai : Adalah simbul ketahanan, keuletan, rendah diri tapi ulet, kuat dan tekun.
Btw, mengenai arti dari lambang PBSI ini saya copas dari situs resmi PBSI. jadi kalau gaya bahasanya terkesan jadul. itu emang apa adanya he he he...
0 komentar:
Posting Komentar