Sebetulnya hujan sudah reda dari pukul 15:30 WIB, dan cuaca cukup cerah waktu saya berangkat ke lapang. Saya tiba beberapa menit menjelang pukul 19:00 WIB, tapi keadaan lapang masih sunyi senyap. Jefri dan Iyen yang biasanya tanginas, Jumat kemaren tidak nampak. Untunglah beberapa saat kemudian Tonny dan Andri datang, maka tanpa harus menunggu lama kami bisa memulai partai pertama, tentu saja dengan mengajak seorang pemain lapang C, untuk melengkapi kekurangan pemain.
Jumat kemaren beberapa Flintstoners main di lapang D yang kosong melompong tanpa kehadiaran Lucky dan kawan-kawan. Hingga lapang B jadinya tidak memainkan terlalu banyak partai permainan, seperti biasanya. Menjelang pukul 21:00 WIB, ada seorang bapak, yang datang dan hanya duduk di kursi lapang A. Lama kelamaan dia menghampiri dan bilang kalo dia ingin bergabung. Selagi dia main, Wandi datang dan mengenali si bapak-bapak tadi, yang ternyata adalah Ko Asen teman dari Papanya Wandi. Karena usia, si bapak tadi memang agak keteteran dalam mengimbangi permainan Flintstoners yang rata-rata masih jagjag waringkas he he he... Kondisi itu mengundang rasa prihatin dari Nita yang bilang: "Gw mah kuatir liat si om itu main, kaya memaksakan diri, takutnya jatuh, serangan jantung atau gimana gituuuu..." (cie... cie... cie.... Nita perhatian amat wkwkwk...).
1. Eri & Andri
VS
Tonny & Epin (C) ---> dimenangkan oleh Eri & Andri skor 30:21
2. Eri & Bendy
VS
Tonny & Andri ---> dimenangkan oleh Eri & Bendy dengan skor 6:15, 15:10 & 15:9
3. Eri & AndriTonny & Andri ---> dimenangkan oleh Eri & Bendy dengan skor 6:15, 15:10 & 15:9
VS
Bendy & Rahmat ---> dimenangkan oleh Eri & Andri dengan skor 15:9 & 15:10
4. Rahmat & Ko Asen
VS
Andri & Agung ---> dimenangkan oleh Andri & Agung dengan skor 4:15 & 3:15
5. Eri & Rahmat
VS
Ivan Djauw & Wandi ---> dimenangkan oleh Eri & Rahmat dengan skor 30:25
6. Eri & Ivan Djauw
VS
Wandi & Rahmat ---> dimenangkan oleh Eri & Ivan Djauw dengan skor15:1 & 15:11
Selesai main badminton Saya, Agung, Rahmat dan Nita berkuliner di Baso Semar Kebon Kalapa. Setealh sekian lama tidak berkuliner disana rupanya sudah ada perubahan harga, Sekarang per porsinya naik menjadi Rp 13.000,-. Nita yang katanya lagi berdiet, awalnya memesan 1/2 porsi yang dibanderol Rp 11.000,- tapi kemudian dia meralat pesanannya dengan menambah semangkuk tulang belulang (yang tidak boleh dipesan 1/2 porsi). Jadilah malam itu Nita makan 1,5 porsi ha ha ha... ga juga sih, kan kami bertiga turut membantu menghajar tulang-tulang itu he he he... O ya selain harga baso, harga keupuk pun mengalami kenaikan yang luar biasa. Kerupuk yang biasa djual Rp 1.000,- sekarang berubah jadi Rp 2.000,-, padahal mah diwarung-warung harganya cuma Rp 500,- he he he...
Demikian reportase kali ini. Salam Olahraga!!!